Amalan Khusus Rasulullah usai Jum‘atan

Amalan Khusus Rasulullah usai Jum‘atan

Buat yang punya waktu lebih senggang, baiknya ia menyempatkan diri untuk mengambil keutamaan di hari Jum‘at. Ia bisa membaca surat Kahfi, Waqi‘ah, aneka wiridan, atau amalan lain yang dianjurkan di hari Jum‘at. Bagi yang punya kepentingan dan hajat lain, boleh langsung bubar selepas salam menuju sandal.
<>
Namun begitu, mereka yang memilih bertahan baiknya memerhatikan keterangan Syekh Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi dalam karyanya Hasyiyatus Syarqawi ala Tanqihil Lubab. Artinya sebelum membaca wiridan rutinnya, ada baiknya ia mengawali wiridan itu dengan amalan khusus Rasulullah SAW di hari Jumat.

يسن عقب السلام من الجمعة قبل أن يثني رجله ويتكلم قراءة الفاتحة والإخلاص والمعوذتين سبعا سبعا ثم يقول: يا غني يا حميد يا مبدئ يا معيد يا رحيم يا ودود أغنني بحلالك عن حرامك وبفضلك عمن سواك أربع مرات. من واظب عليه أغناه الله تعالى ورزقه من حيث لا يحتسب، وغفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر، وحفظ له دينه ودنياه وأهله وولده. ذكر ذلك ابن حجر والخطيب، قال شيخنا الحفني: والدعاء المذكور وارد في حديث صحيح عن النبي صلى الله عليه وسلم

Usai salam sembahyang Jum‘at tetapi sebelum mengubah posisi kaki dan sebelum bicara, kita disunahkan membaca surat Al-Fatihah, Qul Hu, Falaq, dan Nas masing-masing 7 kali. Lalu ia mengucap, “Allahumma ya Ghaniyyu ya Hamid, ya Mubdi’u ya Mu‘id, ya Rahimu ya Wadud. Aghnini bi halalika ‘an haromik, wa bifadhlika ‘amman siwak,” sebanyak  4 kali (Hai Tuhanku Yang Maha Kaya Lagi Maha Terpuji, Yang Maha Memulai Lagi Kuasa Mengembalikan, Yang Maha Penyayang Lagi Maha Kasih, Cukupkan aku oleh pemberian-Mu yang halal, bukan yang haram. Dan puaskan aku oleh kemurahan-Mu, bukan selain-Mu).

Siapa saja melazimkan amalan ini, niscaya Allah cukupkan dan berikan rezeki kepadanya dari mana yang ia tidak perhitungkan sebelumnya; Allah ampuni dosanya baik yang lewat maupun yang datang; serta Allah pelihara sikap beragamanya, kehidupan dunianya, keluarganya, dan anaknya. Demikian disebutkan Ibnu Hajar dan Al-Khotib. Kata guru kami Al-Hafni, “Doa tersebut dalam hadits shohih dari Rasulullah SAW.”

Keterangan ini juga disampaikan Imam Nawawi dalam karyanya yang memuat doa dan zikir-zikir, Al-AdzkarWallahu A‘lam. (Alhafiz K) sumber : http://www.nu.or.id/post/read/57430/amalan-khusus-rasulullah-saw-seusai-jumlsquoatan
Read More
Penting Baca Sholawat pada Hari Jumat

Penting Baca Sholawat pada Hari Jumat

Dalam risalah yang berjudul Al-Lum'ah fi Khasha’ishil Jumuah, Imam Jalaludin As-Suyuthi memasukkan amalan memperbanyak baca sholawat nabi sebagai salah satu kekhususan hari Jumat. Bahkan ketika menjelaskan topik ini Imam As-Suyuthi tampak memaparkannya agak lebih panjang dengan menyajikan banyak hadits-hadits ketimbang saat menjelaskan kebanyakan kekhususan amalan lainnya yang umumnya diutarakan hanya oleh satu-dua hadits saja.
Dalam mengemukakan keutamaan memperbanyak membaca sholawat, artikel ini spesifik merujuk pada kitab Al-Lum'ah fi Khasha’ishil Jumuah di atas. Al-Hafizh As-Suyuthi menyebutkan beberapa hadits yang menunjukkan betapa besar keutamaan amalan memperbanyak baca sholawat nabi pada hari Jumat, di antaranya adalah:

Diriwayatkan dari Aus bin Aus, Rasulullah SAW bersabda:

ان من افضل ايامكم يوم الجمعة فيه خلق ادم و فيه قبض وفيه النفخة وفيه الصعقة فاكثروا من الصلاة علي فيه فان صلاتكم معروضة علي

Artinya, "Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling utama adalah Hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptaan dan diwafatkan, dan pada hari itu juga ditiup sangkakala dan akan terjadi kematian seluruh makhluk.  Oleh karena itu perbanyaklah membaca sholawat kepadaku pada hari Jumat, karena shalawat kalian akan dipersembahkan kepadaku".

Dari Abi Umamah Rasulullah SAW bersabda:

اكثروا من االصلاة علي فى كل يوم جمعة فمن كان اكثرهم علي صلاة كان اقربهم منزلة 

Artinya, "Perbanyaklah kalian membaca sholawat kepadaku setiap hari Jumat. Barang siapa yang paling banyak membaca sholawat atasku, maka dia paling dekat kepadaku kedudukannya."

Hadits ini bersumber dari Anas Rasulullah SAW bersabda:

من صلى علي في يوم الجمعة الف مرة لم يمت حتى يرى مقعده فى الجنة

Artinya, "Barang siapa membaca sholawat atasku pada hari Jumat seribu kali, maka ia tidak mati kecuali akan diperlihatkan kedudukannya di surga."

Bersumber dari Abi Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

اكثروا من الصلاة علي فى اليلة الزهراء واليوم الازهر فان صلاتكم تعرض علي

Artinya, "Perbanyaklah kalian membaca sholawat atasku pada malam bercahaya dan hari berkilauan karena sesungguhnya shalawat kalian akan disampaikan padaku."

Berdasarkan hadits-hadits yang dipaparkan dalam kitab Al-Lum'ah fi Khasha’ishil Jumu’ah di atas, meskipun hanya beberapa saja yang kami nukil di sini (belum disebutkan semuanya), tapi menurut hemat kami bahwa keutamaan memperbanyak membaca sholawat pada hari Jumat bagi yang mengamalkannya adalah meliputi antara lain:

1. Bacaan shalawat pada hari atau malam Jumat tersebut langsung dihadapkan kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Yang terbanyak membaca shalawat -khususnya pada hari Jumat- derajat kedudukannya lebih dekat kepada Nabi Muhammad SAW.

3. Yang mengamalkan membaca sholawat hari Jumat akan ditulis dalam kelompok para syahid dan mendapatkan syafaat pada hari kiamat.

4. Dikabulkan hajat-hajatnya, baik kebutuhannya di akhirat maupun di dunia.

5. Pada hari kiamat akan datang bersama Nabi Muhammad seraya mukanya bercahaya. (M Haromain)

sumber nu.or.id
Read More
Ini Cara Tobat Anak Durhaka Setelah Orang Tua Tiada

Ini Cara Tobat Anak Durhaka Setelah Orang Tua Tiada

Kisah anak durhaka identik dengan cerita Malin Kundang. Namun pada zaman modern ini banyak bermunculan Malin Kundang baru bahkan kelakuan sebagian anak sekarang, lebih parah dari Malin Kundang. Bila Malin Kundang hanya tidak mengakui orang tuanya di depan kekasihnya, anak sekarang tega membunuh orang tuanya sendiri. Ini tidak terjadi satu-dua kali, tetapi berulang kali.

Durhaka kepada orang tua termasuk kategori dosa besar. Durhaka dosa besar kedua setelah syirik. Saking murka-Nya, Allah SWT tidak hanya menyiksa anak durhaka di akhirat, tetapi juga di dunia. Dalam Al-Mustadrak karya Al-Hakim, Abu Bakrah mendengar Rasulullah SAW berkata:

كل الذنوب يؤخر الله ما شاء منها إلى يوم القيامة إلا عقوق الوالدين فإن الله تعالى يعجل لصاحبه في الحياة قبل الممات

Artinya, “Allah SWT akan mengakhirkan balasan setiap dosa hingga hari kiamat kelak, kecuali dosa durhaka kepada orang tua. Dia mempercepat balasannya pada waktu masih hidup atau sebelum meninggal,” (HR Al-Baihaqi).

Makna durhaka di sini lebih umum. Apapun bentuk perbuatan yang menyakiti orang tua dapat dikategorikan sifat durhaka. Taqiyuddin As-Subki, seperti dikutip Badruddin Al-‘Ayni dalam ‘Umdatul Qari, mengatakan, “Yang dimaksud durhaka ialah segala tindakan yang menyakiti hati orang tua, baik sedikit maupun banyak”. Karenanya, jagalah hati orang tua dan ikuti nasihatnya. Jangan sampai tindakan yang kita lakukan membuat dia marah dan tersakiti.

Andaikan pernah membuat hati orang tua tersakiti, segeralah minta maaf dan memohon ampun kepada Allah SWT. Akan tetapi persoalannya, bagaimana bila kedua orang tua sudah meninggal. Semisal anak yang membunuh orang tuanya, apakah diterima tobatnya? Apalagi orang tuanya meninggal dalam keadaan marah atau tidak ridha dengan yang dilakukan anaknya.

Al-Nawawi dalam kumpulan fatwanya, Fatawa al-Nawawi, berpendapat:

أما مطالبتهما له في الآخرة فلا طريق إلى إبطالها، ولكن ينبغي له بعد الندم على ذلك، أن يكثر من استغفار لهما والدعاء، وأن يتصدق عنهما إن أمكن، وأن يكرم من كانا يحبان إكرامه: من صديق لهما ونحوه، وأن يصل رحمهما، وأن يقضي دينهما، أو ما تيسر له من ذلك

Artinya, “Tuntutan kedua orang tua kepada anak durhaka di akhirat, tidak ada jalan untuk membatalkannya. Tapi sebaiknya, anak durhaka yang sudah tobat dan menyesal, memperbanyak istighfar (minta ampun) dan berdo’a untuk kedua orang tuanya. Kalau mampu, perbanyak sedekah atas nama orang tua, mengormati orang yang dihormati oleh kedua orang tua semasa beliau masih hidup, seperti temannya. Menyambung tali silaturahmi (dengan saudara atau teman orang tua), membayar hutangnya, atau melakukan apapun yang mudah baginya.”

Kesempatan bertobat dibuka lebar bagi siapapun, termasuk anak durhaka. 
Rasul SAW mengatakan, “Orang yang benar-benar bertobat seperti orang yang tidak berdosa,” (HR Ibnu Majah). 
Selain meminta ampun atas kedurhakaannya kepada Allah SWT, ia juga dianjurkan untuk berbuat baik kepada orang tuanya meskipun sudah meninggal. Cara berbuat baik kepada orang meninggal ialah dengan cara melakukan amalan, semisal bayar hutang, sedekah, silaturahmi, dan lain-lain, sembari menghadiahkan pahalanya untuk mereka.
Seseorang dari Bani Salamah pernah menanyakan hal ini kepada Nabi Muhammad SAW. Ia bertanya, “Apakah mungkin saya melakukan kebaikan untuk kedua orang tua, sementara mereka sudah meninggal?” Rasulullah SAW menyarankan kepadanya agar memperbanyak istighfar dan do’a untuk mereka, menunaikan janji dan menyambung tali silaturahmi yang belum terpenuhi pada waktu mereka masih hidup, serta menghormati teman-teman mereka, (HR Abu Dawud).

Maka dari itu, selagi orang tua masih hidup, perbanyaklah berbuat baik kepada mereka. Apabila keduanya sudah meninggal, seorang anak masih dimungkinkan berbuat baik kepada mereka sebagaimana yang dikatakan Rasulullah SAW. Terlebih lagi bagi orang yang pernah menyakiti hati kedua orang tuanya semasa keduanya hidup. Hindarilah suka merasa hebat dan suka merendahkan orang lain Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah) sumber : nu.or.id
Read More
Resiko mengkafirkan sesama muslim

Resiko mengkafirkan sesama muslim

Umat Islam sebaiknya kembali membaca Alquran. Dengan mengaji dan mengkaji Alquran, umat muslim tak akan dengan mudah mengkafir-kafirkan umat muslim lainnya. Dan tahukah sobat, betapa beratnya hukum mengkafirkan sesama muslim. 

وَلَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ وَمَنْ رَمَى مُؤْمِنًا بِكُفْرٍ فَهُوَ كَقَتْلِهِ.
“Dan melaknat seorang mukmin sama dengan membunuhnya, dan menuduh seorang mukmin dengan kekafiran adalah sama dengan membunuhnya.” (HR Bukhari).[1]
أَيُّمَا رَجُلٍ قَالَ لِأَخِيْهِ : يَا كَافِرَ فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا إِنْ كَانَ كَمَا قَالَ وَإِلاَّ رَجَعَتْ عَلَيْهِ.
“Siapa saja yang berkata kepada saudaranya,” Hai Kafir”. Maka akan terkena salah satunya jika yang vonisnya itu benar, dan jika tidak maka akan kembali kepada (orang yang mengucapkan)nya.” (HR Bukari dan Muslim).[2]
لاَ يَرْمِى رَجُلٌ رَجُلاً بِالْفُسُوْقِ وَلاَ يَرْمِيْهِ بِالْكُفْرِ إِلاَّ ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِكَ.
“Tidaklah seseorang memvonis orang lain sebagai fasiq atau kafir maka akan kembali kepadanya jika yang divonis tidak demikian.” (HR Bukhari).[3]
Imam Al Qurthubi berkata,”Bab takfir (kafir mengkafirkan) adalah bab yang berbahaya, banyak orang berani mengkafirkan, merekapun jatuh (dalam kesalahan) dan para ulama besar bersikap tawaquf (hati-hati) merekapun selamat, dan kita tidak dapat membandingkan keselamatan dengan apapun juga.”
Allah Ta’ala berfirman pentingnya membaca Alquran & mengkajinya:
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan . Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan Allah mengeluarkan mereka dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”
Ingat pesan Rasulullah SAW  :
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إني قد تركت فيكم شيئين لن تضلوا بعدهما كتاب الله وسنتي

“Sesungguhnya aku telah tinggalkan untuk kalian dua pedoman yang kalian tidak akan tersesat setelahnya: kitabullah dan sunnahku”
(HR.Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (1/172), dari Abu Hurairah Radhiallahu Anhu. Disahihkan Al-Albani dalam Shaih Al-jami’: 2937)
Oleh sebab itu sobat ilmu, janganlah kita mengkafirkan sesama muslim. Jagalah lisan kita, kembali membaca Alquran. Dengan mengaji dan mengkaji Alquran, kata umat muslim tak akan dengan mudah mengkafir-kafirkan umat muslim lainnya.
Mulai saat ini, marilah sama-sama berjanji kepada diri sendiri untuk TIDAK mengkafirkan sesama saudara muslim lainnya, mengingat beratnya dosa mengkafirkan tersebut. Ingatlah perintah Allah bahwa sesama muslim adalah bersaudara. Simak firman Allah SWT berikut :
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ . إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min BERPERANG maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan berbuat ANIAYA terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah BERSAUDARA, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujuraat: 9-10).
Sumber : Nu.or.id & aslibumiayu.net
Baca juga artikel lainnya disini :
KH Ma’ruf Amin Jelaskan Faktor Penyebab Munculnya Ideologi Radikal
Dua Tipe Umat Saat Ini, Sumbu “Pendek” dan "Panjang”
Dua Permohonan Nabi SAW yang Tidak Terkabul
Read More
Doa saat Kesusahan seperti Sakit dan Bala

Doa saat Kesusahan seperti Sakit dan Bala

Ilmu agama islam lengkap - Doa saat Kesusahan seperti Sakit dan Bala



Manusia tidak selalu sehat dan senang. Sekali waktu ia terserang penyakit. Adakala ia menanggung sebuah musibah entah kerugian terus menerus, kekeringan tak kunjung usai, tanaman di sawah yang tak pernah hasil, kecelakaan, penipuan, dan bentuk musibah lainnya. Dalam keadaan sehat dan sakit, senang dan susah, manusia mesti mengembalikan hati dan pikirannya kepada Allah SWT.

Terlebih lagi dalam keadaan sakit dan tertimpa bala. Dalam keadaan terjepit seperti ini manusia dianjurkan untuk berdoa sebagai berikut agar beban sakit dan musibah yang diderita terkurangi. Berikut ini doanya.

بِسْمِ اللهِ الرَحْمَنِ الرَّحِيْمِ تَوَكَّلْتُ عَلَى الحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَالحَمْدُ لِلهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ شَرِيْكٌ فِي المُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهُ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ العَظِيْمُ الحَلِيْمُ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ العَرْشِ الكَرِيْمِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لِيْ مِنْ كُلِّ ضِيْقٍ فَرَجًا وَمَخْرَجًا.

وَمَنْ يَّتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ. وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُه. إِنَّ اللهَ بَالِغُ أَمْرِهِ. قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا. وَمَنْ يَّتَّقِ اللهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّآتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْرًا.

Setelah itu membaca dzikir berikut ini sebanyak empat puluh kali.

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ  

Bismillâhirrahmânirrahîm, tawakkaltu ‘alal hayyil ladzî lâ yamût. Walhamdulillâhil ladzî lam yattakhidz waladan, wa lam yakullahû syarîkun fil mulki, wa lam yakullahû waliyyun minadz dzulli, wa kabbirhu takbîrâ, wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil ‘adzîm.

Lâ ilâha illallâhul adhîmul halîm. Lâ ilâha illallâhu rabbul ‘arsyil adhîm. Lâ ilâha illallâhu rabbus samâwâti wa rabbul ardhi. Lâ ilâha illallâh rabbul ‘arsyil karîm. Allâhummaj‘al lî min kulli dlîqin farajaw wa makhrajâ.

Wa man yattaqillâha yaj‘al lahû makhrajâ, wa yarzuqhu min haitsu lâ yahtasib. Wa man yatawakkal ‘alallâhi fahuwa hasbuh. Innallâha bâlighu amrih. Wad ja‘alallâhu likulli syai’in qadrâ. Wa man yattaqillâha yukaffir ‘anhu sayyi’âtihi wa yu‘dhim lahû ajrâ.

Setelah itu membaca dzikir berikut ini sebanyak empat puluh kali.

Lâ ilâha illâ anta. Subhânaka innî kuntu minadh dhâlimîn.

Artinya, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku serahkan diriku kepada Tuhan yang hidup, yang tidak mati. Segala puji bagi Allah yang tidak memiliki anak, tidak menjadikan sekutu di dalam kerajaan-Nya, dan tidak menjadikan pelindung yang menjaga-Nya dari kehinaan. Besarkanlah Allah dengan kebesaran-Nya. Tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.



Tiada Tuhan yang disembah selain Allah Yang Maha Besar lagi tiada lekas murka. Tiada Tuhan yang disembah selain Allah, Tuhan ‘Arasy yang besar. Tiada Tuhan yang disembah selain Allah, Tuhan langit dan bumi. Tiada Tuhan yang disembah selain Allah, Tuhan ‘Arasy yang mulia. Hai Tuhanku, jadikan bagiku keluasan dari setiap kesusahan dan jadikan bagiku jalan keluar daripadanya.

Siapa saja yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah memberikan keluasan jalan dan memberinya rezeki dari sesuatu yang tak terduga olehnya. Siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, niscaya Allah memeliharanya. Sungguh Allah menggagahi kita dalam segala perintah-Nya. Alah telah menjadikan segala sesuatu itu ada batasnya. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah mengampuni akan segala dosanya dan akan membesarkan pahalanya.

Tiada tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau. Sungguh aku termasuk orang-orang yang melakukan aniaya,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).

Dengan kembali kepada Allah, semua beban yang diderita manusia akan terasa ringan. Karena Allah hadir menyertai mereka yang bersabar. Dari sanalah pintu kemudahan diharapkan terbuka. Simpulan dan kebuntuan mulai terurai. Wallahu a‘lam.
Read More
Do'a Al-Qur'an agar disegerakan berangkat Haji

Do'a Al-Qur'an agar disegerakan berangkat Haji

Ilmu agama islam lengkap - Do'a Al-Qur'an agar disegerakan berangkat Haji

Semoga kita disegerakan oleh Allah untuk datang ke rumah Allah paling suci di muka bumi ini.


Menunaikan ibadah haji adalah impian semua umat Islam di seluruh dunia, tak terkecuali pembaca sekalian. Dalam Islam kita mengenal usaha dan doa, jadi kerja keras dan doa harus berjalan bersama.

Berikut ini doa dalam al-Qur’an untuk dapat melaksanakan ibadah haji dengan izin Allah:

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Ya Tuhan kami semoga Engkau menerima (amalan ibadah kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Ya Tuhan kami, semoga Engkau berkenan dapat menjadikan kami berdua (suami-istri) orang yang tunduk patuh kepada Engkau serta (menjadikan) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau. dan semoga Engkau selalu berkenan memberikan petunjuk kepada kami agar dapat menunaikan ibadat haji, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 127-128)

Semoga kita disegerakan oleh Allah untuk datang ke rumah Allah paling suci di muka bumi ini.

baca juga artikel lainnya disini :
Gus Yahya: Korban Kejiwaan Perang Dunia Maya Tak Terhitung
Hindari Merasa Lebih Hebat dan Suka Merendahkan Orang Lain!
Read More
Gus Yahya: Korban Kejiwaan Perang Dunia Maya Tak Terhitung

Gus Yahya: Korban Kejiwaan Perang Dunia Maya Tak Terhitung

Ilmu agama islam lengkap -Gus Yahya: Korban Kejiwaan Perang Dunia Maya Tak Terhitung



anya dalam lima tahun saja, perang telah membuat Syria kehilangan hampir tujuh juta warganya. Ratusan ribu mati sia-sia, lainnya lari mengungsi. Mereka yang masih tinggal di negeri porak-poranda itu pun terpaksa hidup tanpa kelayakan manusia. 

Demikian gambaran yang dijelaskan oleh Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengaitkan tragedi perang di Suriah dengan hiruk pikuk dunia maya, terutama media sosial yang penuh dengan pertengkaran, ujaran kebencian (hate speech), dan konten-konten palsu (hoax).

“Dunia maya hari ini adalah juga dunia yang sedang dilanda perang. Secara fisik mungkin semua orang kelihatan baik-baik saja,” ujar Gus Yahya menerangkan dalam akun Facebook miliknya, Kamis (8/12).

Tapi, lanjut putra KH Cholil Bisri itu, korban-korban kejiwaan (mental casualties) berjatuhan tak terhitung jumlahnya. Mereka yang kurang pintar sejak lahir dan belum pernah punya pengalaman menjadi pintar, jelas merupakan kelompok yang paling rentan.


“Tapi bencana di kalangan berpendidikan tak kalah dahsyatnya. Kehilangan segala manfaat pendidikan, bahkan kehilangan kewarasan secara drastis,” tulis Gus Yahya.

“Apa boleh buat, ini perang. Dan para pendatang baru dunia maya yang beli HP-nya belum lama, kalian itu imigran-imigran kesasar,” sindirnya.

Makin maraknya pertengkaran, ujaran kebencian, dan berita palsu juga mendapat perhatian dari Davis Kushner. Menurut Penulis Jacked: The Outlaw of Grand Theft Auto serta Kontributor untuk Rolling Stone dan The New York Time ini, berita palsu (hoax) hanyalah gejala.

“Penyakit sesungguhnya adalah berkurangnya keinginan mencari bukti, mempertanyakan sesuatu, dan berpikir kritis,” kata Davis Kushner
Sumber : nu.or.id

Baca juga artikel lainnya disini :
Hindari Merasa Lebih Hebat dan Suka Merendahkan Orang Lain!
Hukum Menshalatkan Jenazah Orang Fasik
Read More
Hindari Merasa Lebih Hebat dan Suka Merendahkan Orang Lain!

Hindari Merasa Lebih Hebat dan Suka Merendahkan Orang Lain!

Ilmu agama islam lengkap - Hindari Merasa Lebih Hebat dan Suka Merendahkan Orang Lain!



Bupati Pringsewu H Sujadi menyampaikan kajian Tafsir Surat Al Ma'un pada Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di Gedung NU, Ahad (19/3).  Ia menganjurkan untuk tidak merasa lebih dari yang lain, apalagi dibarengi dengan merendahkan mereka. 

"Rasa lebih hebat dari orang lain dan suka merendahkan orang lain termasuk bagian dari penjabaran makna hakiki dari perilaku menghardik para yatim," katanya menjelaskan surat Al Maun yang sebagian diturunkan di Makkah dan sebagian diturunkan di Madinah.

Abah Sujadi, begitu ia biasa disapa, menjelaskan bahwa salah satu makna hakiki dari yatim berdasarkan kitab Tafsir Ibnu Katsir yang menjadi rujukan pada kajian tersebut adalah orang tidak mempunyai kapasitas dan memiliki kondisi yang memerlukan perhatian.

Jika seseorang suka merendahkan orang lain yang membutuhkan perhatian, maka menurutnya, orang tersebut termasuk golongan yang sudah mendustai agama sebagaimana ditegaskan dalam ayat pertama surat Al-Maun tersebut.

"Orang yang mendustakan agama adalah yang menghardik yatim, tidak memberikan makan orang miskin, lalai dalam shalat, orang yang senang pamer atau riya dan orang yang mencegah dari perbuatan kebaikan," terangnya mengutip arti surat Al-Maun yang memiliki makna kebaikan ini.


Kiai alumnus Pesantren Kalibeber Wonosobo Jawa Tengah ini juga menjelaskan bahwa surat Al-Maun merupakan surat yang strategis dan mendapatkan perhatian lebih dari surat lain di Al-Quran. 

Hal ini, menurutnya, karena surat ini dimulai dengan kalimat pertanyaan yang memiliki makna bukan untuk dijawab, tspi untuk menekankan pentingnya memperhatikan apa isi dari yang disampaikan.

"Dalam surat ini tertulis juga kata “dzalika” yang berarti itu bukan bukan “hadza” yang berarti ini. Bahasa seperti ini menyiratkan bahwa orang yang suka merendahkan orang lain dan bangga dengan posisinya termasuk orang yang jauh dari Allah SWT," jelas kiai yang energik dan murah senyum ini.

Oleh karenanya, ia mengajak untuk senantiasa menunjukkan perhatian kepada orang-orang yang memang memerlukan perhatian terutama anak-anak yatim.


"Perhatian kepada yatim juga mennunjukkan kesungguhan dalam beragama. Jangan sekali-kali mengurusi anak yatim untuk urusan dunia. Keberkahanan akan datang kepada yang ikhlas merawat anak-anak yatim," pungkasnya.
Sumber : nu.or.id

Baca juga artikel lainnya disini :
Hukum Menshalatkan Jenazah Orang Fasik
Doa saat Kesusahan seperti Sakit dan Bala
Read More
Hukum Menshalatkan Jenazah Orang Fasik

Hukum Menshalatkan Jenazah Orang Fasik

Ilmu Agama Islam lengkap - Hukum Menshalatkan Jenazah Orang Fasik



Di antara kewajiban umat Islam terhadap saudara muslim yang meninggal adalah mengurusi jenazah mereka, mulai dari memandikan, mengafani, menshalatkan, dan menguburkan. Tidak sampai di situ, sebagian besar masyarakat tetap berusaha mengirimkan doa dan menghadiahkan pahala baca Al-Qur’an, dzikir, dan amalan lainnya untuk kebahagiaan mayat di alam kubur.

Ini menunjukkan betapa kuatnya persaudaraan umat Islam. Persaudaraan mereka tidak hanya berlaku pada saat hidup di dunia, tetapi ketika saudara seimannya meninggal, mereka tetap mempertahankan jalinan persaudaraan dengan cara mengirimkan doa.

Keharusan mengurusi jenazah muslim berlaku untuk seluruh umat Islam tanpa ada pengecualian. Hukum mengurusi jenazah muslim dalam fiqih ialah fardhu kifayah. Artinya, kewajiban mengurusi jenazah hilang bila sudah dilakukan oleh sebagian orang dan dihukumi berdosa seluruhnya bila tidak ada yang mengurusi sama sekali
.
Perlu diketahui, selama jenazah masih berstatus muslim pada akhir hayatnya, seluruh umat Islam dituntut untuk mengurusi jenazah mereka, meskipun semasa hidupnya dikenal sebagai  pendosa dan suka berbuat maksiat.


Sayyid Abdurrahman Ba’lawi dalam Bughyah al-Mustarsyidin mengatakan:

يجب تجهيز كل مسلم محكوم بإسلامه، وإن فحشت ذنوبه، وكان تاركا للصلاة وغيرها من غير جهود، ويأثم كل من علم به أو قصر في ذلك، لأن لا إله الا الله وقاية له من الخلود في النار، هذا من حيث الظاهر، وأما باطنا فمحل ذلك حيث حسنت الخاتمة بالموت على اليقين والثبات على الدين فألاعمال عنوان.

“Wajib mengurusi jenazah setiap muslim, meskipun banyak dosa, seperti meninggalkan shalat dan lain-lain selama tidak mengingkari kewajibannya. Dianggap berdosa setiap orang yang mengetahui dan mereka tidak mengurusinya, karena dari sisi lahiriah, kalimat tauhid menjaga manusia dari azab kekal di neraka, sementara dari aspek batin, husnul khatimah didasarkan pada keyakinan, keteguhan beragama, dan amalan sebagai tandanya.”
  
Dengan demikian, setiap jenazah muslim mesti diurusi oleh umat Islam, sekalipun semasa hidupnya sering melakukan kesalahan dan berbuat maksiat. Sebab pada hakikatnya, siapapun yang pernah melafalkan kalimat tauhid dan meyakininya hingga akhir hayat, mereka dijamin tidak akan kekal di neraka meskipun pendosa.  

Oleh sebab itu, seyogyanya umat Islam tidak boleh pilih kasih dalam mengurusi jenazah. Jangan sampai yang diurusi hanya muslim yang rajin shalat, sering ke masjid, dan dekat dengan masyarakat, sementara muslim yang berprilaku buruk tidak diurusi. Andaikan ada jenazah muslim yang tidak dishalatkan misalnya, tentu seluruh umat Islam yang mengetahui kematiannya akan menanggung dosanya. Wallahu a’lam.
Sumber : nu.or.id

Baca juga artikel lainnya disini :
Doa saat Kesusahan seperti Sakit dan Bala
Do'a Al-Qur'an agar disegerakan berangkat Haji
Read More