Hukum Masbuq

Ilmu agama islam lengkap - Hukum Masbuq


Hukum Masbuq
Masbuq yaitu makmum yang ketinggalan. la tidak sempat membaca fatihah bersama imam pada rakaat pertama. Maka, jika takbir sebelum imam rukuk harus membaca fatihah. Bila bacaan fatihahnya belum habis dan imam telah rukuk, maka harus mengikuti rukuk pula.
jika masbuq mendapati imam sebelum rukuk atau sedang rukuk dan dapat rukuk yang sempurna bersama imam, maka dihitung dan satu rakaat. Dengan demikian tinggal menambah kekurangan rakaatnya. bila belum lengkap.

Sabda Rasulullah Saw.:

“Apabila seseorang di antara kamu datang salat, sewaktu kami sujud hendaklah ikut sujud dan janganlah kamu hitung itu satu rakaat. Barangsiapa yang mendapat rukuk bersama imam, maka ia telah mendapat satu rakaat.” (HR.  Abu Daud)

Perihal fatihahnya, menurut pendapat jumhur ulama ditanggung oleh imam. Sebagian ulama lainnya berpendapat masbuq tidak mendapat satu rakaat apabila tidak membaca fatihah sebelum imam rukuk. Pendapat kedua ini bersandarkan pada hadis :

“Bagaimana keadaan imam ketika kamu dapati, hendaklah kamu ikut dan apa yang ketinggalan olehmu, hendaklah kamu sempurnakan." (HR.  Bukhari dan Muslim)

Perihal siapakah yang berhak menjadi imam, diuraikan dalam sabda Rasulullah Saw.: dari ‘Uqbah bin' Amri, telah berkata Rasulullah Saw.:

"Yang jadi imam di antara kamu ialah mereka yang terbaik bacaannya. Kalau bacaan mereka sama, maka yang terpandai dalam sunat. Dilihat yang lebih dahulu berhijrah ke Madinah. Andai bersamaan pula, dilihat yang lebih tua. dan janganlah diimamkan seseorang, di tempat kekuasaan laki-lak lain (artinya, tuan rumah lebih berhak menjadi imam). Dan janganlah seseorang duduk di rumah orang lain diatas tikarnya tanpa seizin tuan rumah itu." (HR.  Ahmad dan Muslim)

Seseorang boleh meninggalkan salat berjamaah, apabila :

1.     Perajalanan ke tempat berjamaah menyusahkan. Sabda Rasulullah Saw.:

Dari Jabir, kami telah beralan bersama-sama Rasulullah. Dalam perajalanan kami kehujanan. Rasulullah berkata :

“Orang yang hendak salat, salatlah di kendaraan masing-masing. (HR.  Ahmad Muslim).


1. Sakit yang menyusahkan berjalan ke tempat berjamaah.
Sabda Rasulullah Saw.:

“Tatkala Rasulullah Saw. sakit, beliau tinggalkan salat berjamaah beberapa hari” (HR. Ahmad dan Muslim)
2. Lapar dan haus, sedang makan sudah tersedia, Sabda Rasulullah saw.:Description: https://ssl.gstatic.com/ui/v1/icons/mail/images/cleardot.gif

Dari Aisyah. Rasulullah saw.: Telah berkata : “Janganlah salat sewaktu makan sudah tersedia dan jangan pula sewaktu ingin buang air”
3. Usai memakan makanan berbau seperti petai, jengkol, dan lainnya. Sabda Rasulullah Saw.

"Siapa yang memakan bawang merah, bawang putih atau kucai, maka janganlah mendekati masjid." (HR.  Bukhari dan Muslim)

4. Dan halangan-halangan lainnya. Kecuali orang yang dapat berjamaah di rumahnya, maka hendaklah berjamaah di rumahnya.

Baca juga artikel lainnya disini :

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Hukum Masbuq"

Posting Komentar